Movie Review [Foxtrot Six (2019)] Spoiler Alert! Film laga Indonesia yang berkelas Hollywood. Gak percaya? Film ini bahkan jadi box movie loh. Gak cuman karena banyak pemain terkenal tetapi ada suguhan menarik lainnya di film besutan produser film Rambo 2, Terminator 3 & Total Recall. Nih ulasan dari emak-emak amatiran yang doyan nonton.
Foxtrot Six
Rate : 21 +
Genre : Action
Durasi : 114 Menit
Producer : Mario Kassar
Sutradara : Randy Korompis
Penulis : Randy Korompis
Pemain
Oka Antara, Verdi Solaiman, Chicco Jerikho, Rio Dewanto, Arifin Putra, Mike Lewis, Miller Khan, Gisellma Firmansyah, Edward Akbar, Julie Estelle, Cok Simbara.
![]() |
picture by : mariviu.com |
Berkisah tentang Indonesia dimasa yang tidak terlalu jauh dari masa sekarang (kamu bakal kaget kalo tau tahun berapa kah itu? Jujur ini bikin saya tergelitik sih, entah mereka niat nyindir atau apapun itu). Indonesia jadi negara dengan ketahanan pangan dunia. Namun tidak diimbangi dengan keadilan merata khususnya bagi rakyat kecil. "Kelaparan" yang disorot dalam film ini, menggambarkan betul ketimpangan antara para penguasa dan rakyat jelata (gak beda jauh dari sekarang sih tapi di film ini terlalu parah ketimpangannya).
Partai yang berkuasa saat itu adalah PIRANAS dengan banyak pasukan elitnya dan teknologi canggih hasil pemberian Amerika yang menjadi penjilatnya. Pasukan PIRANAS inilah yang membuat keresahan dikalangan masyarakat kecil. Karena mereka diawasi dan dikekang oleh pasukan tersebut. Dan sudah pasti, seperti film-film hollywood, dimana ada kekejaman, disitulah ada Pemberontakan. Ya, Pemberontak tersebut bernama THE REFORM, mereka berdiri dan membantu rakyat kecil serta melindungi mereka dari kekejaman pasukan PIRANAS.
Singkat cerita, Angga (Oka Antara) yang merupakan Anggota Dewan memutuskan untuk bertindak melawan THE REFORM. Maka dia pun mengajukan sebuah proposal kepada 4 Petinggi penting dari partai PIRANAS yang salah satunya adalah Presiden yang berkuasa. Dibantu oleh Soeganda (Cok Simbara) yang mengantar Angga menemui 4 Petinggi itu. Angga mengatakan kalau rakyat sudah muak dengan ketidakadilan terutama karena perut mereka sudah sangat kelaparan. Mereka akan berpihak kepada siapa saja yang memberikan mereka pilihan untuk hidup dan saat ini THE REFORM lah harapan mereka. Angga berkeinginan untuk menumpas THE REFORM dan mengembalikan citra PIRANAS menjadi penolong rakyat kecil. Angga pun meminta proposal itu disetujui dengan dia sendiri sebagai pemimpin TIM. Sayangnya, proposal itu diberikan syarat lainnya oleh 4 Petinggi, yaitu Angga harus melibatkan Wisnu (Edward Akbar) yang merupakan musuh bebuyutan Angga.
Angga menemui Wisnu di markasnya yang dikawal dengan 2 pembunuh bayaran super beringas. Angga menjelaskan proposal yang dia ajukan ke 4 Petinggi, namun Wisnu menolak. Tak disangka, dari percakapan mereka, THE REFORM merekam itu. Angga pun keluar dan berusaha mencari pelakunya yang menyebabkan dia diculik oleh kelompok pemberontak itu.
Tidak disangka, dimarkas THE REFORM, Angga justru bertemu dengan Sari (Julie Estelle), kekasih masa lalunya. Angga terkejut dan tidak tahu harus berkata apa kepada wanita yang selama ini dia cari keberadaannya itu. Dan sari pun hadir dihadapannya dengan sesuatu yang membuat Angga tak kalah terkejutnya. Dalam adegan ini, Sari bercerita kalau dia diselamatkan oleh Spec (Chiko Jericho) yang sangat misterius. Lalu didalam pengungsian ada juga Indra (Miller Khan) calon presiden yang menjadi buronan pasukan PIRANAS.
Ditempat lainnya, Angga ditetapkan sebagai buronan pemerintahan karena telah terlibat kelompok THE REFORM. Dan pencarian Angga dipimpin langsung oleh Wisnu. Adegan brutal pun tak terelakkan ketika Angga mencoba melawan karena dia akhirnya tahu siapa yang salah dan siapa yang sudah bertindak kejam. Partai PIRANAS yang selama ini memberinya kekayaan dan jabatan berlimpah, akhirnya harus dilawan.
Mirip adegan film Hollywood dimana tokoh utama merekrut pasukan dari teman-teman yang dia percayai. Di film ini pun demikian, Angga menemui teman-temannya saat masih bergabung di marinir. Pertama ada Oggi (Verdi Solaiman), pria keturunan Chinese, lalu ada Bara (Rio Dewanto), Tino (Arifin Putra) serta Ethan (Mike Lewis). Untuk adegan ini cukup berkesan buat saya karena saya terkesima dengan Bara yang jadi preman selengean, dan ada si imut Ethan yang kepengen jadi orang terkenal (artis atau semacamnya). Cukup bikin ketawa walau setelahnya tidak berhenti baku hantam.
Keenam pasukan kecil ini memiliki misi membuat video pengakuan salah 1 Petinggi PIRANAS atas konsipirasi kematian 6 menteri. Dan mereka harus masuk kedalam Markas PIRANAS.
Begitulah kira-kira spoiler yang saya berikan. Buat saya pribadi, film ini cukup membanggakan karena serasa nonton film action Hollywood. Akting setiap pemain juga tidak diragukan lagi, terutama adegan action yang benar-benar brutal.
Sayangnya, alur cerita yang begitu cepat membuat saya kesulitan buat mencerna adegan-adegan yang bisa dibilang penting. Misal kisah cinta Angga & Sari yang menurut saya tuh kurang penjelasannya. Lalu ada plot yang seharusnya ada malah justru diabaikan. Dan paling penting lagi adalah dialog yang menggunakan bahasa Inggris. Cukup keren karena semua pemain menggunakan bahasa Inggris. Tapi logat Indonesia masih sangat kentara didengar. Ok sih kalau memang film ini untuk Go Internasional, tetapi dialognya agak kaku ya menurut saya.
Brutal, rating film ini dikhususkan untuk penonton berumur 21 tahun keatas. Bukan karena ada adegan ciumannya, tetapi perkelahian yang brutal dan beringas. Bahkan ada adegan bacok dan juga tebas anggota tubuh. Gak layak ditonton buat kamu yang masih dibawah 21 tahun. Tolong bijak ya buat orang tua yang mau ngajak anaknya nonton. Jangan sampai anak umur 8 tahun diajak nonton film ini. Mereka masih jadi peniru yang ulung loh. Untungnya saat saya menonton film ini dijam kantor. Hanya ada orang dewasa yang menonton dan mereka cukup puas dengan film ini.
Dari info yang saya baca dibeberapa media darling, ternyata film ini sebenarnya sudah mulai dibuat sejak 2011. Dimulai dengan film pendek dari beberapa cast ini. Oleh karena ini, awalnya Iko Uwasi loh yang jadi peran utama. Sayangnya, Iko tidak bisa berpartisipasi karena jadwalnya berbarengan dengan film The Raid. Tapi saya pribadi cukup puas dengan akting Oka Antara dan kawan-kawan.
Ngomongin tentang Produser film ini yaitu Mario Kassar, saya sendiri cukup terkejut loh. Pasalnya, beliau tidak hadir dan turun langsung dalam setiap proses pembuatan film ini. Semua diserahkan langsung oleh seluruh kru film termasuk sang sutradara Randy Korompis. Mario Kassar memberikan arahan lewat media darling ataupun komunikasi lain. Barulah setelah film rampung, beliau hadir dalam beberapa konferensi pers di Indonesia.
Film ini tayang perdana di Indonesia tanggal 21 Februari 2019. Untuk beberapa bioskop masih ada loh penayangannya. Hanya saja jadwal tayangnya jadi lebih sedikit dari sebelumnya dikarenakan banyak film-film baru yang bermunculan di minggu pertama Maret 2019.
Overall, film ini layak ditonton dan masuk box office. Saya pun merekomendasikan film action Foxtrox Six ini. Buat yang baru mau nonton, pastikan kamu nonton dibioskop ya. Jangan nonton film bajakan, support perfilman Indonesia. Bersikap sopan dan jangan buang sampah sembarangan di bioskop. Lalu nontonlah sesuai umurmu.
FOXTROT OFFICIAL TRAILER
Tidak ada komentar:
Posting Komentar