Minggu, 24 Maret 2019

Movie Review [Triple Threat] Tiga Aktor Beladiri Asia Dalam Satu Film Aksi Yang Seru

Movie Review [Triple Threat] Tiga Aktor Beladiri Asia Dalam Satu Film Aksi Yang Seru. Siapa disini yang udah nunggu film ini sejak 2017 lalu? Yeay! Akhirnya keinginan kalian sudah terwujud karena film Triple Threat ini akhirnya rilis juga di Indonesia setelah dua tahun penundaan. Iko Uwais, Tony Ja & Tiger Chen yang dipersatukan dalam sebuah film laga penuh aksi yang mampu membuat kamu berdecak kagum ini, sangat sayang untuk dilewatkan. Bagaimana aksi laga ketiga aktor beladiri ini? 


Triple Threat (2019)


Rate : 17+

Genre : Action, Thriller

Durasi : 95 Menit

Produser :
 Mike Gabrawy, Gary Hamilton, Chen Sylen Hwa, Sheldon Pang, Michael Selby

Sutradara : Jesse V. Johnson

Penulis : Joey O Bryan, Paul Staheli

Pemain :
Iko Uwais, Tony Ja, Tiger Hu Chen, Celina Jade, Scott Adkins, Michael Jai White, Jeeja Yanin, Michael Bisping, Selina Lo
Nilai : 3/5



        Akhirnya penonton tanah air disuguhkan film laga penuh aksi dimana salah satu pemain adalah orang Indonesia yaitu Iko Uwais. Film ini digadang-gadang sebagai The Expendable Beladiri Asia karena mempertemukan tiga aktor beladiri asia yang terkenal. Iko Uwais (Headshoot, The Raid, The Night Come To Us), Tony Ja (Ong Bak, XXX : Return Of The Xander Cage), Tiger Chen (Man of Taichi) serta pemain Hollywood terkenal lainnya. 

     Proyek kolaborasi ini diproduksi oleh Kungfuman Culture (Beijing) dan Hamilton Entertaiment (Gary Hamilton). Dalam salah satu wawancara, CEO Kungfuman Culture, Chen Sylen Hwa mengatakan "Mempersatukan tiga aktor action asal Asia merupakan mimpi yang menjadi sebuah kenyataan". 

     Bukan hanya tiga aktor action Asia, tetapi nama-nama terkenal lainnya, yaitu aktor-aktor Hollywood, juga ikut terlibat. Salah satunya Scott Adkins (Doctor Strange, The Expendable 2, Boyka : Undisputed), Michael Jay White (Undisputed 2, Spawn), Petarung UFC Michael Bisping dan lainnya. Film ini menyuguhkan berbagai seni beladiri yang epik dan menarik untuk ditonton. Mulai dari Pencak Silat, Muay Thai, Taichi, Boxing, Judo, Tae Kwon Do hingga Capuera. Film ini sudah tayang di Indonesia tanggal 22 Maret 2019, dan serentak ditayangkan di Amerika dan beberapa negara Asia lainnya. Penasaran gimana alur ceritanya? Yuk simak review berikut ini.



    Payu (Tony Ja) & Long Fei (Tiger Chen) adalah tentara bayaran yang mengemban misi kemanusiaan. Pemimpin pasukan mereka bernama Devereaux (Michael Jai White) dan anggota lainnya yaitu Dominique Vanderberg, Steiner (Ron Smoorenberg), Joey (Michael Bisping), Mook (Jeeja Yanin), dll. Saat tiba di Kamp, Deveraux memerintahkan pasukannya untuk menghabisi seluruh pasukan bayaran yang berada di Kamp dan menyelematkan sandera. Baku tembak tak terelakkan dan menewaskan istri Jaka (Sile Zhang), Jaka (Iko Uwais) tak tinggal diam, dia melawan dan bertemu dengan Payu. Terjadi pertarungan sengit antara Payu dan juga Jaka, dan pertarungan itu berhenti karena tembakan yang dilancarkan Mook kearah mereka.

    Devereaux ternyata hanya menyelamatkan satu sandera yaitu pimpinan tertinggi mereka, Collins (Scott Adkins). Sadisnya, mereka memasang bom di Kamp agar tidak ada saksi mata, bukan hanya sandera, tetapi Payu dan Long Fei ikut menjadi korban karena kedua orang itu tidak bisa membiarkan para sandera dibunuh. 



     Payu dan Long Fei berhasil keluar dari Kamp dan terhindar dari ledakan dahsyat yang dibuat oleh Devereaux. Karena mereka merasa ditinggal dan dikhianati, mereka akhirnya memutuskan untuk mengumpulkan uang dan membalas dendam kepada mantan pasukannya dulu. Dalam usaha mengumpulkan uang dengan cara pertarungan ilegal di arena, mereka berdua bertemu Jaka. 

     Jaka hendak membalas dendam kepada Long Fei di arena. Sayangnya Jaka kalah karena dia masih terluka parah akibat luka tembak yang dilancarkan pasukan Devereaux. Payu dan Long Fei memutuskan membawa Jaka ke rumah mereka dan membuat kesepakatan untuk membalas dendam kepada Deveraux dan pasukkannya.

    Payu dan Long Fei lagi-lagi dikhianati, kali ini dengan Jaka yang melaporkan mereka ke Polisi. Di tempat yang berbeda, wanita bernama Xian (Celine Jade), milyader yang menyumbangkan hartanya demi memberantas kejahatan besar, sedang di wawancara sebuah media di Maha Jaya. Naasnya, ternyata Collins dan pasukkannya menyerbu hotel dan hendak menculik Xian.

    Xian kabur dan lari ke Kantor Polisi terdekat yang kebetulan ada Payu serta Long Fei yang ditahan disana. Di sisi lainnya, Jaka yang menjebak mereka, tiba-tiba mengubah haluannya, dia justru membantu Collins untuk menangkap Xian.

    Akankah Collins bisa mendapatkan keinginannya? Apakah Payu dan Long Fei bisa menyelamatkan diri dan juga Xian? Jaka hanya selangkah lagi untuk membalaskan dendamnya, tapi apa yang membuatnya malah membantu Collins, Dereveaux dan pasukan lainnya?



     Film ini memiliki porsi yang pas untuk ketiga aktor laga dalam satu film aksi. Ketiga aktor ini masing-masing diberikan scene bertarung yang sesuai dengan keahlian mereka. Pengambilan gambarnya pun pas dan sangat menarik Walau ada tiga aktor laga dalam satu film, tidak ada ketimbangan dalam tiap scene ataupun adegan laga lainnya. Termasuk untuk adegan laga Scott Adkins yang cukup intens.

    Sayangnya, 3/4 film ini tidak terlalu menonjolkan aksi beladiri yang brutal dan habis-habisan. Terlalu banyak aksi baku tembak dengan senjata api yang nyaris membuat kita berpikir "Penjahatnya bodoh banget, masa nembak gak kena-kena" begitulah kira-kira. Jadi, kayanya sang sutradara kurang mengekspose aksi beladiri dihampir seluruh film ini. Hanya bagian akhir saja, kamu akan dimanjakan dengan pertarungan Pencak Silat, Taichi, Muay Thai, Tinju hingga Capuera. Namun cukup memuaskan dan bikin berdecak kagum sih.

     Nah ada nih yang cukup mengganggu saya, yaitu bahasa yang digunakan. Campur aduk dan  cukup mengganggu jalannnya film ini. Pertama, Bahasa Indonesia yang diucapkan oleh Iko Uwais, bagus sih tapi dirasa kurang pas. Karena ada adegan Iko menelepon Kedutaan Besar China untuk mengirimkan pasukan penyelamat Xian pakai Bahasa Indonesia. Iya, ngomong Bahasa Indonesia tapi sama orang china. Dan orang china ngerti ternyata, karena di akhir film, pasukan penyelamat datang ke lokasi. Ganggu, banget lah. Maksa parah. Nah penggunaan Bahasa Mandarin, Thailand dan Inggris ini juga campur-campur. Xian kadang ngomong Mandarin sama Long Fei, dan Payu ngomong Inggris ke Long Fei. Kalo saya pribadi sih lumayan bikin pusing ya. Tapi masih keren sih karena ada Bahasa Indonesia terselip di film ini. Berkat Iko Uwais juga nih memperkenalkan Bahasa Indonesia.  Salut!h

     Namanya balas dendam, kayanya gak usah berbelit-belit ya, ketemu penjahatnya, langsung hajar. Tidak dengan karakter Jaka yang diperankan Iko Uwais. Dengan berpura-pura membantu Collins dan pasukannya, Jaka justru hanya membuang waktu dan membuat masalah makin runyam. Agak disayangkan sih, kenapa musuh ada di depan mata, Jaka malah diam dan berbelit-belit. 




    Ending film ini juga bikin mikir, kenapa sang Sutradara gak mau jelasin penyebab Su Feng (Monica Mok) mau menculik Xian. Gak jelas banget ini dan saya sendiri gak bisa mikir jauh. Sang penjahat utama dibiarkan dengan mudah tertangkap tanpa ada sedikit pun scene interograsi agar penonton tahu sebab Xian ingin mereka culik. Bingung kan? Spoiler abis! Hehe...

     Jump Kick, tendangan favorite saya kalau nonton film laga. Nah di film ini, kamu bakal disuguhkan Jump Kick yang luar biasa dari ketiga aktor dan juga penjahatnya, Scott Adkins. Beneran keren abis. Bahkan Jump Kick-nya bisa berputar 180 derajat dan tendangan tersebut tepat sasaran. Ah gokil abis deh aksinya. Gak ada efek CGI untuk adegan pertarungannya. Mungkin ledakan dan tembakan pasti sih ya, karena banyak adegan berdarah di film ini. Ada beberapa sensor yang memang dirasa perlu, karena ada adegan sadis yang harus banget di sensor. Tapi gak mengganggu jalan cerita film.
     


     Film ini layak ditonton dan sangat menghibur. Terlepas dari kekurangannya, film ini berhasil menampilkan adegan aksi seru yang jarang kita lihat sebelumnya. Pastikan kamu menontonnya di bioskop kesayanganmu ya. 

     Tonton film sesuai umurmu karena rate film ini adalah 17 + artinya film ini hanya layak untuk kamu yang diatas umur 17 tahun. Adegan perkelahian dan ucapan-ucapan makian ada di film ini, jadi jangan sampai anak-anak menontonnya ya. 

     Jangan lupa untuk selalu menjaga kebersihan dan ketertiban selama menonton film. Pastikan kita membuat orang lain nyaman juga. Jangan lupa bersyukur. 


Official Trailer Triple Threat





Tidak ada komentar:

Posting Komentar