Movie Review [Pet Sematary] Kisah Kuburan Hewan Yang Kelam

Selasa, April 16, 2019 0 Comments A+ a-

Movie Review [Pet Sematary] Kisah Kuburan Hewan Yang Kelam. Hollywood tahun 2019 ini sepertinya banyak membuat remake film di segala genre tak terkecuali film horor karya novel Stephen King yang berjudul Pet Sematary. Film horor yang tayang di Indonesia mulai 5 April 2019 ini menyajikan kisah kelam tentang kuburan hewan dengan mitos yang menyeramkan. Kemalangan keluarga Creed dan juga kisah misteri kuburan hewan disajikan epik dan mencekam. Penasaran dengan review film ini? Yuk baca review Pet Sematary!



PET SEMATARY [2019]

Rate : 17+

Genre : Horror, Thriller

Durasi : 101 Menit

Produser : Lorenzo Di Bonaventura, Mark Vahradian, Steven Schneider

Sutradara : Kevin Kolsch, Dennis Widmyer

Penulis : David Kajganich, Jess Buhler

Pemain :
Jason Clarke, Amy Seimetz, John Lithgow, Jete Laurence, Naomi Frenette, Alyssa Brooke Levine, Maria Herrera
Nilai : 3/5


      Film berjudul sama dengan bukunya ini sudah rilis di Indonesia mulai tanggal 5 April 2019. Antusias penonton Indonesia cukup banyak terutama bagi para penggemar film horor. Walau film ini remake, tetapi ada cerita yang diubah dari film sebelumnya yang rilis pada tahun 1989. 

     Pet Sematary karya penulis novel horor terkenal yaitu Stephen King, sudah tidak asing didengar. Novel yang rilis tahun 1983 ini sangat laris dan menjadi karya fenomenal dari seorang Stephen King. Wajar jika dua sutradara bernama Kevin Kolsch & Dennis Widmyer tertarik memproduksi ulang film Pet Sematary. Bagaimana review film ini? 



     Kisah bermula ketika Keluarga Creed dan kucing kesayangan mereka, memutuskan pindah ke rumah baru yang jauh dari keramaian. Mereka membeli property yang terdiri dari rumah beserta pekarangan luas serta hutan di belakang rumah yang ternyata terdapat kuburan hewan. Para penduduk setempat khususnya anak-anak yang menguburkan hewan di pekarangan itu memberi nama Pet Sematary yang artinya Kuburan Hewan, dengan ejaan yang salah karena anak-anak yang menulisnya.

     Ellie (Jete Laurence) penasaran dengan kehadiran lima orang anak yang melewati samping pekarangan mereka sambil membawa bangkai hewan. Anak-anak tersebut seperti melakukan ritual khusus untuk penguburan hewan dengan memakai topeng hewan yang aneh. Rachel Creed (Amy Seimetz), ibu Ellie melarang Ellie melihat ritual itu.

     Penasaran dengan apa yang dilakukan anak-anak bertopeng, Ellie pergi sendirian dan masuk ke pekarangan Pet Sematary. Disana dia melihat tumpukkan kayu yang menjulang menutup jalan, penasaran, Ellie naik dan belum sampai puncak tumpukkan, akhirnya terjatuh. Jud (John Lighgow) , tetangga keluarga Creed, datang menolong Ellie dan mereka berkenalan lalu akrab.

     Di Ludlow, klinik tempat Louis Creed (Jason Clarke) bekerja, tiba-tiba mendapati ada mahasiswa yang mengalami kecelakaan akibat ditabrak truk. Anak laki-laki itu bernama Victor Pascow (Obssa Ahmed) yang mengalami luka mengerikan dibagian kepala serta lehernya. Sayangnya, Louis tidak bisa menyelamatkan Victor. Namun setelah Victor mati, tiba-tiba anak itu bangkit dan memperingatkan Louis bahwa ada batas yang tidak boleh dilanggar. Sejak kejadian itu, Louis sering bermimpi aneh yaitu berjalan disisi Pet Sematary.


     Tidak lama berselang, Church, kucing kesayangan Ellie mati tertabrak truk. Jud yang sangat menyayangi Ellie bertindak nekat dengan mengajak Louis menguburkan kucing itu di daerah terdalam Pet Sematary. Ternyata daerah itu adalah perbukitan rahasia tempat para Indian kuno melakukan ritual mereka. Louis yang seorang dokter, selalu berpikir rasional, hanya mengikuti saran Jud dan menguburkan Church di pemakaman bukit. Betapa terkejutnya Louis ketika esok paginya menemukan Church ternyata hidup kembali.

     Kejadian aneh berlangsung kembali ketika perayaan ulang tahun Ellie. Church yang tiba-tiba dibuang oleh Louis kembali lagi, namun sayang, kejadian ini begitu tragis karena Ellie tewas ditabrak truk. Keluarga Creed terpukul terutama Louis yang belum bisa menerima kepergian Ellie.

     Rachel dan Cage (Hugo Lavoie) memutuskan menginap di rumah orang tua Rachel. Membiarkan Louis sendirian di rumah dengan penuh kesedihan. Namun Jud sepertinya sudah menduga kalau Louis akan bertindak nekat di Pet Sematary. Pria tua itupun berkata kepada Louis "Sometimes Dead Is Better". Oleh karena itu Louis memberikan obat tidur kepada Jud dan dia membawa jenazah Ellie ke pekarangan Pet Sematary.

     Benar saja, gadis kecilnya bangkit dengan wajah yang sedikit menyeramkan, terutama kepala bagian belakang yang penuh dengan jahitan. Ellie marah karena dia tidak seharusnya bangkit dan hidup kembali. Dari kemarahan Ellie inilah muncul petaka mengerikan yang dialami keluarga Creed. Belum lagi Rachel yang terus dibayang-bayangi masa lalunya tentang kakak perempuannya yang mati terjatuh di lift makanan. 

    Akankah kisah kuburan hewan ini akan terungkap? Apakah keluarga Creed dapat keluar dari kemalangan yang datang bertubi-tubi ini? 



     Kolaborasi sutradara Kevin Kolsch & Dennis Midmyer begitu epik dan membuat penonton merasakan kengerian sepanjang film. Alur ceritanya sangat mengalir walau ada beberapa scene sepertinya terlalu datar bahkan banyak menimbulkan teka-teki dan tidak terjawab di dalam film ini.

     Karakter Louis diperankan dengan sangat baik oleh Jason Clarke. Jason berhasil memberikan ekspresi kesedihan dan kemalangannya yang begitu dalam ditambah lagi kengerian yang dia hadapi akibat membangkitkan Ellie. Kedua sutradara sangat berhasil membangun karakter yang lucu menggemaskan seperti kucing kesayangan Ellie bernama Church. Namun berubah menjadi kucing ganas yang menakutkan. Pun demikian dengan karakter Ellie yang awalnya manis serta baik, jadi tokoh pembunuh sadis dengan aksi yang keji.

     Sayangnya, masa lalu tentang Jud, tetangga Louis, tidak digali lebih dalam. Terutama tentang masa lalu istrinya yang sudah meninggal. Dalam film remake ini, tidak ada karakter Zombie seperti film sebelumnya. Ellie dan Church yang bangkit kembali dari kubur, merasa asing dan bukan lagi dunianya. Mereka berubah menjadi sosok yang sadis dan juga menakutkan yang akan menghabisi sisa anggota keluarga Creed. 

     Sedikit bocoran nih, di film Pet Sematary 1989, yang tewas tertabrak truk adalah Gage, sedang dalam film remake 2019 ini adalah karakter Ellie. Dan tidak ada tokoh nanny yang tewas bunuh diri di basement rumah keluarga Creed. Mungkin dibuat berbeda dengan alur yang lebih natural dimana perubahan yang terjadi pada Church dan juga Ellie. Terlihat mereka kebingungan dan akhirnya merasakan penderitaan. 


     Ada hal berbeda lagi nih dari film Pet Sematary 2019, yaitu tanah kuburan di bukit. Kalau di film sebelumnya, terlihat jelas kalau tanah itu berbentuk sebuah simbol kuno dari kepercayaan penduduk Indian. Sedang di Pet Sematary 2019 ini hanya diperlihatkan tumpukan batu dan juga perbukitan yang curam dan penuh suara misterius. 

     Di akhir film sepertinya juga berbeda jauh dari film Pet Sematary 1989, ending yang Plot Twist kemungkinan akan ada Sekuel jika memang film ini sukses di pasaran Internasional. Untuk sound, film ini berhasil memberi kengerian yang lebih di sepanjang film. Bahkan scene siang hari pun terasa begitu kelam. Belum lagi latar pepohonan di hutan dengan asap yang bikin bulu kuduk merinding. Suara dan latar scene mampu memberi kesan horor.

      Untuk teknik CGI, rasanya tidak terlalu kentara lantaran tidak banyak scene yang membutuhkan spesial effect. Walau tidak begitu banyak special effect, namun bisa menampilkan latar yang mencekam, ngeri, gelap dan seram. 

     Dari persektif saya pribadi, film ini menjadi film adaptasi karya Stephen King yang terbaik. Mulai dari akting memukau para pemain, skenario film yang begitu epik dan mudah untuk dicerna, dan masih banyak lagi. 

     Kalau kamu membandingkan dengan film tahun 1989, mungkin remake Pet Sematary 2019 ini kurang berdarah dan sadis. Namun dalam rekame ini kamu akan menikmati alur yang natural dan konflik yang begitu nyata dan tidak dibuat-buat oleh kedua sutradara. Sudah 30 tahun berlalu sejak film Pet Sematary 1989 dibuat, namun kengerian serta kelamnya kisah kuburan hewan masih bisa dirasakan. Jadi film ini menjadi salah satu pilihan dari film horor yang tayang di awal tahun 2019.


     Film ini diberi rating 17+ karena banyaknya adegan sadis dan berdarah. Walau pemainnya anak-anak, namun film ini tidak layak ditonton oleh anak-anak khususnya bagi kamu yang belum berusia 17 tahun.

    Bagi orang tua, diharapkan kebijakannya dalam memberikan tontonan kepada anak. Karena film ini termasuk dalam rating dewasa sehingga para orang tua jangan membawa anak-anak dibawah umur ketika menonton film ini.

    Pastikan juga kamu tertib dan sopan selama dalam bioskop ya. Jangan membuang sampah makanan di kursimu. Luangkan waktumu untuk mengambil sampah dan sisa popcorn yang terjadi di kursi. Membantu petugas bioskop dalam menjaga kebersihan juga menjadi pahala dikemudian hari. Yuk sama-sama jaga kebersihan dan jangan lupa selalu bersyukur. ☺☺☺☺☺

OFFICAL TRAILER PET SEMATARY 2019