Movie Review [Hotel Mumbai] Aksi Terorisme Yang Mencekam

Senin, April 15, 2019 0 Comments A+ a-

Movie Review [Hotel Mumbai] Aksi Terorisme Yang Mencekam. Tidak ada satu pun manusia dimuka bumi ini yang mendukung aksi terorisme. Terutama ketika aksi brutal yang terjadi di India ini sangat mencekam dengan banyaknya korban yang berjatuhan. 26 November 2008, aksi terorisme  terjadi di Mumbai India, tepat 11 tahun silam. Banyak film yang mengambil dari kejadian terorisme ini dan yang terbaru adalah karya Sutradara Anthony Maras yang berjudul Hotel Mumbai. Aksi Terorisme yang mencekam dan brutal ditampilkan di film ini. Penasaran dengan review film Hotel Mumbai ini? Yuk intip!


Hotel Mumbai [2019]

Rate : 17+

Genre : Drama, History, Thriller

Durasi : 123 Menit

Produser : Mike Gabrawat, Basi Iwanyk, Julie Ryan

Sutradara : Anthony Maras

Penulis : Jhon Collee, Anthony Maras

Pemain :
Dev Patel, Armie Hammer, Nazanin Boniadi, Amandeep Singh, Suhail Nayyar, Manoj Mehra, Dinesh Kumar, Tilda Cobham-Hervey, Jason Isaacs

Nilai : 4/5


     Hotel Mumbai merupakan film epik yang sangat mencekam. Kejadian dari film ini memang diambil dari kisah nyata yaitu tragedi 2008 dimana teroris menyerang kota Mumbai, India, dengan sangat brutal. Sang Sutradara Anthony Maras mengadaptasi film ini berdasarkan karya film dokumenter Victoria Midwinter Pitt berjudul "Surviving Mumbai". 

     Mencekam dan penuh ketegangan, itulah hal yang akan kita alami selama menonton film ini. Anthony Maras rasanya tidak memberi kita jeda untuk beristirahat sejenak karena setiap adegan dipenuhi aksi brutal dan berdarah. Mungkin kamu akan letih setelah menonton film ini karena bukan hanya kebrutalan, tetapi sisi kemanusiaan yang disisipkan dalam film ini serasa membuat hati merasa terenyuh. Hotel Mumbai memberikan suguhan film yang bagus dengan akting pemain yang memukau. Di Indonesia, film ini mulai diputar di bioskop tanah air sejak tanggal 9 April 2019. Yuk intip review film ini?

Baca Juga : Movie Review [Shazam] Spoiler Alert!


     Kota Mumbai adalah kota terpadat di India sehingga wajar, banyak penduduk India yang menggantungkan hidupnya di kota ini. Salah satunya adalah Arjun (Dev Patel) yang bekerja sebagai pelayan di Hotel Taj Mahal Palace, Mumbai India. Dia harus menghidupi putri serta istrinya yang sedang hamil besar. 

      Pada adegan sebelumnya, ada 10 orang pemuda dengan ransel besar,mereka menaikki perahu, hendak menuju jalan raya. Di atas perahu, mereka mendengarkan suara dari headseat yang masing-masing mereka miliki. Suara dengan identitas bernama saudara Bull ini memberikan intruksi kepada kesepuluh pemuda itu. Dengan kalimat-kalimat penuh kebencian dan kemarahan sehingga para pemuda dengan mantap melakukan misi. Dalam adegan ini, terlihat sisi pinggiran Kota Mumbai yang kumuh serta jorok. Banyak sampah di tepi pantai lalu penduduk yang padat dan penuh kemacetan.

Baca Juga : Movie Review [Us] Beringas, Mencekam & Lelucon Yang Pas

     Kesepuluh pemuda ini berpencar menuju 12 lokasi aksi, empat diantaranya naik taksi menuju Hotel Taj. Dua rekan mereka berada di stasiun kereta yang padat penumpang. Setelah mempersiapkan persenjataan mereka di dalam bilik toilet yang nampak bau dan jorok, kedua pemuda itu melakukan serangan penembakkan dengan membabi buta. Kejadian ini membuat heboh dan kedua pemuda melarikan diri sambil menembak siapapun orang dihadapan mereka termasuk para polisi.

      Di sebuah kafe, ada pasangan turis bernama Eddie (Angus McLaren) & Bree (Natasha Liu Bordizzo), saat bersiap menuju Hotel Taj, ada dua orang pemuda yang melempar granat tak jauh dari tempat mereka duduk. Tidak hanya itu saja, dua teroris itu menembak siapa saja yang mereka lihat. Eddie dan Bree berhasil lolos lalu bersama para penduduk lokal lainnya kabur menuju Hotel Taj. 
   

     Arjun saat kejadian penyerangan, sedang melayani tamu VIP bernama Zahra (Nazanin Boniadi) & David (Armie Hammer). Tak jauh dari meja Zahra dan David, ada Vasili (Jason Isaac). Tak disangka, saat para turis dan penduduk kabur dari kejaran teroris, justru keempat teroris ikut masuk dalam kerumunan. Keempat pemuda itu menembakki hampir sebagian orang yang ada di lobby hotel. Tak terkecuali para pelayan dan resepsionis hotel. Ada beberapa yang bersembunyi, namun berhasil ditemukan oleh teroris dan mereka ditembakki.

     Dalam restoran terjadi kepanikan, namun Arjun mencoba menenangkan dan meminta seluruh tamu untuk diam agar keberadaan mereka tidak diketahui teroris tersebut. Arjun berhasil menghubungi Oberoi (Anupam Kher), seorang kepala koki yang sangat berdedikasi. Dalam percakapan mereka, Oberoi memerintahkan Arjun untuk membawa tamu hotel menuju Chambers Lounge karena disana satu-satunya tempat yang paling aman. 

     Konflik terjadi ketika David memutuskan keluar dari restoran dan menuju kamar hotelnya untuk menyelamatkan bayinya. Menegangkan karena dia harus berpapasan dengan kedua teroris saat di dalam lift. Untung saja dia berhasil lolos dan ternyata putranya selamat karena dijaga oleh Sally (Tilda Chomba-Hervey) sang baby sitter

     Zahra terpaksa tinggal dan ikut menuju Chambers Lounge. Kurang lebih ada 50 tamu hotel dan beberapa pelayan hotel yang bersembunyi. Masing-masing dari mereka memiliki ketakutan dan juga kecurigaan. Vasili yang sedari awal mengawasi Zahra, ikut membantu wanita itu keluar dari Chambers Lounge dan mencari tempat lain yang lebih aman.

     Sementara itu, di luar hotel, polisi Mumbai hanya bisa melihat dan berjaga tanpa tindakan apapun. Karena Polisi daerah Mumbai tidak memiliki team taktis anti teror, team tersebut hanya ada di New Delhi yang berjarak 13000 km. Ada seorang polisi pemberani dan rekannya masuk ke dalam Hotel Taj, mencoba mencari ruang CCTV hotel, namun usaha mereka gagal dan beberapa polisi mati tertembak.

     Sudah 12 jam kejadian terorisme ini terjadi di Mumbai terutama Hotel Taj, namun hanya ketakutan yang mereka rasakan dan kengerian sepanjang malam. Akankah Arjun dan rekan-rekannya berhasil menyelamatkan para tamu? Apakah David berhasil mengeluarkan bayinya dari Hotel Taj? Apakah Zahra dapat bertemu dengan bayi serta suaminya? 


     Buat saya, film ini mencekam dan menegangkan, serasa harus menahan napas lama sepanjang film. Apalagi rasa campur aduk dengan luapan emosi dari setiap tindakan teroris yang brutal.  Marah, kesal, sedih, terharu, semua jadi satu saat menonton sepanjang film. Anthony Maras memang juara dalam mengembangkan film yang benar-benar nyaris nyata. Penonton dibuat seakan-akan berada dalam kejadian tersebut dan ikut berada di dalamnya.

     Film ini patut diapresiasi dan diberikan penilaian yang tinggi, sang Sutradara memberikan tontonan nyata bagaimana mencekamnya kejadian terorisme pada 11 tahun silam. Ada tokoh nyata yang ada di dalam film, bahkan footage asli dari rekaman saat kejadian 2008 itu. 

     Akting memukai juga ditampilkan masing-masing pemain. Seolah mereka adalah para korban nyata dalam kejadian tersebut. Pemilihan pemainnya amat pas dan juga menyatu dalam film dan tiap karakter. Untuk karakter Arjun, Dev Patel sangat memukau sekali aktingnya. Dia berhasil menggambarkan seorang pria pekerja yang memperjuangkan hidup demi keluarganya. Kisah Arjun juga unik terutama ketika ada di Chambers Lounge dimana dia mengisahkan tentang Turban yang dia kenakan. Ada nilai religius yang amat sakral dari penjabaran yang diberikan Arjun. 

     Zahra dan David adalah pasangan yang baru saja dikarunia bayi laki-laki yang lucu. Bersama baby sitter sang bayi, mereka memutuskan untuk menginap di Hotel Taj, tempat favorite Zahra saat menjadi selebriti dahulu. Nah karakter ini menjadi andalan khusus adegan sedih dan menyayat hati. Bagaimana perjuangan David meloloskan diri namun akhirnya tertangkap oleh teroris bernama Abdullah. Lalu Zahra yang hendak berbuat nekat mencari bayi-nya namun tertangkap teroris juga. Kisah akhir pasangan ini juga membuat hati ingin menangis rasanya. Begitu tega para teroris melakukan aksinya.

     Yang bikin menegangkan dan mencekam adalah adanya potongan-potongan asli dari rekaman video reporter saat kejadian 2008 lalu. Di film ini ditampilkan sehingga penonton yang tidak mengerti betul kejadian ini, ada gambaran nyata. Belum lagi saat para tamu maupun pelayan berusaha kabur, seperti rollercoaster yang naik turun mencekamnya ditampilkan sangat epik.


     Teroris itu tidak beragama, walau mereka mengucapkan kalimat-kalimat suci, tetapi hati mereka sudah dirasuki iblis jahat. Saudara Bull ini adalah otak dibalik terorisme sadis, namun sampai film ini tayang, belum ditemukan siapa identitas sebenarnya. 

     Film ini menggugah sisi kemanusiaan dimana kemiskinan dijadikan alasan teroris dalam melakukan aksi teror brutal. Mereka sebenarnya di brainwash dengan iming-iming uang untuk keluarga mereka. Oleh karena itu, dalam satu adegan, ada percakapan teroris dengan keluarganya. Menyedihkan, namun nyatanya mereka hanya pion dari teroris besar yang sesungguhnya.


     Ada beberapa fakta dari film Hotel Mumbai ini diantaranya karakter Arjun yang sebenarnya adalah dua orang yang berbeda. Dalam film dijadikan satu orang, nyatanya, saat kejadian di restoran, ada satu orang yang mematikan lampu hotel dan satu orang pelayan lagi membantu para tamu meloloskan diri. 

      Karakter Oberoi adalah nyata, bahkan beliau dikenal sebagai Koki Handal Kota Mumbai. Karena dedikasinya dalam menyelamatkan banyak tamu hotel, bahkan pihak hotel membuatkan patung dirinya. 

     Dalam film, kejadian ini berlangsung selama 12 jam lamanya. Sebenarnya terjadi selama 4 hari dan benar-benar mencekam sekali Kota Mumbai saat itu. Total ada 170 orang korban meninggal dan 300 orang mengalami luka di Hotel Taj. 

   Khusus di Selandia Baru, film Hotel Mumbai ini ditarik penayangannya. Selandia Baru menganggap kejadian ini nantinya akan membuka luka lama bagi negaranya apalagi setelah kejadian penembakan di kedua masjid di Chirstchurch.


     Film ini benar-benar mencekam dan berdarah, sehingga buat kamu yang suka film ber-genre Thriller cocok banget nonton film ini. Tapi karena banyak adegan sadis, film ini diberi rating khusus 17+. Artinya hanya kamu yang berusia diatas 17 tahun saja yang bisa menonton film ini.

     Bagi para orang tua diharapkan kebijakannya untuk tidak mengajak anak untuk menonton film ini. Terutama film ini mengangkat isu yang cukup sensitif. Jangan sampai anak-anak diberi pemaparan film yang sangat brutal padahal mereka belum begitu paham tentang tujuan dari Jihad yang sebenarnya. Bijaklah dalam memberi tontonan pada anak.

     Kalau kamu menonton film, jangan lupa menjaga ketertiban dan sopan selama menonton film ya. Jangan berisik dan juga buanglah sampah makananmu pada tempatnya. 


OFFICIAL TRAILER HOTEL MUMBAI 2019