Sail & Dinner : Sunda Kelapa The Beginning | Part II

Sabtu, Februari 15, 2020 0 Comments A+ a-

Sail & Dinner : Sunda Kelapa The Beginning | Part II. Bingung mau liburan kemana di weekend ini? Jalan-jalan keluar kota memang menyenangkan, tetapi gak semua orang bisa menikmatinya. Kepengen merasakan liburan sambil belajar sejarah peradaban Kota Jakarta dan tempat menarik lainnya? Saya dan peserta trip dari Indonesia Hidden Herritage berkesempatan menikmati itu semua. Mulai dari mengunjungi Museum Sejarah Jakarta, naik perahu di Sunda Kelapa dan melihat sunset serta makan malam mewah dengan pemandangan Teluk Jakarta. Mau tahu petualangan kami di Sail & Dinner : Sunda Kelapa The Beginning? Yuk simak ulasan bagian keduanya!


     Jakarta memiliki keunikan tersendiri yang membedakannya dari kota-kota lainnya diseluruh Indonesia. Selain Jakarta sebagai Ibukota Negara Republik Indonesia, kota ini juga sebagai pusat bisnis, politik dan kebudayaan. Banyak tempat-tempat bersejarah yang ada di Jakarta, tempat yang menjadi bukti peradaban Indonesia dari masa prasejarah maupun masa sekarang.

     Salah satu tempat yang masih ada dan sarat akan nilai sejarah Kota Jakarta adalah Pelabuhan Sunda Kelapa. Seperti yang kita ketahui, asal nama Kota Jakarta diantaranya bernama Sunda Kelapa (397-1527). Namun kala itu masih disebut sebagai Kalapa yang merupakan Pelabuhan Kerajaan Sunda atau dikenal sebagai Kerajaan Padjajaran. 

     Pelabuhan Sunda Kelapa menyimpan sejarah yang masih bertahan hingga era modern. Bahkan menjadi tempat wisata yang menarik baik bagi pengunjung domestik maupun mancarnegara. Jejeran kapal pinisi serta pemandangan Pelabuhan Sunda Kelapa yang unik menjadi daya tarik yang luar biasa. Untuk itulah Indonesia Hidden Herritage yang digawangi oleh Mbak Wulan, Mbak Nova dan Mba Ophie mengadakan Trip ke Pelabuhan Sunda Kelapa ini. 

     Sail & Dinner : Sunda Kelapa The Beginning diadakan pada hari Sabtu, 08 Februari 2020. Biaya per orang Rp. 180.000 dikarenakan pesertanya hanya 10 orang. Lebih dari 10 orang, biaya lebih murah.

    Karena satu dan lain hal, pengalaman seru saya dibagi menjadi dua bagian, dan ulasan ini adalah bagian keduanya. Penasarankan bagaimana keseruan dan foto-foto perjalanan saya beserta peserta Trip Indonesia Hidden Heritage? Yuk kita intip! 

Jejeran Kapal Pinisi di Pelabuhan Sunda Kelapa

Berperahu di Sunda Kelapa (Perahu Tradisonal)


     Berperahu di Sunda Kelapa adalah tujuan kedua dari Trip yang diadakan Indonesia Hidden Heritage kali ini. Sebelumnya saya dan peserta trip mengunjungi Museum Sejarah Jakarta yang berada di Jl. Taman Fatihillah No. 1 Jakarta Barat. Kami diajak mengenal peradaban sejarah Kota Jakarta mulai dari masa prasejarah sampai masa modern saat ini. Seru dan menambah wawasan kami sebagai peserta trip ini apalagi untuk saya yang memang baru pertama kali ke Museum Sejarah Jakarta. 


     Dari Museum Sejarah Jakarta, kami menuju Pelabuhan Sunda Kelapa. Kalau ditempuh dengan berjalan kaki, membutuhkan waktu kurang lebih 20-30 menit tergantung kecepatan kaki melangkah. Oleh karena itu, Mbak Nova dan Mbak Wulan yang menjadi pemadu kami saat itu (Mbak Ophie sedang tidak bisa bergabung pada trip ini) menawarkan kami untuk naik kendaraan umum saja.

Suasana di dalam angkutan umum menuju Pelabuhan Sunda Kelapa

     Dari Kota Tua, kami berjalan kaki sedikit ke Museum Bank Mandiri. Disana sudah ada angkot (Nomor Angkotnya saya lupa) yang dipesan oleh Mbak Nova untuk peserta menuju Pelabuhan Sunda Kelapa. Walau di dalam angkot yang cukup panas dan berdesak-desakan, namun tidak menyurutkan keseruan trip ini. Kami pun berswafoto dan asik bercengkrama.

     Kurang lebih sekitar 10 menit perjalanan, kami tiba di Pelabuhan Sunda Kelapa. Sebelum masuk, ada pos penjagaan dimana setiap orang dikenakan biaya masuk Rp. 2.500. Cukup terjangkau harga tiket masuknya, jadi kalau hendak mengajak seluruh anggota keluarga, gak terlalu memberatkan (menurut saya pribadi). 

       Sesampainya di pinggir dermaga, kami disuguhkan pemnadangan yang unik dan menarik. Jejeran kapal pinisi dan perahu tradisional membuat saya dan para peserta antusias menyaksikannya dari dekat. Kami diberi waktu kurang lebih 5-10 menit untuk berfoto dan berjalan-jalan disekitar pelabuhan. Alhasil banyak diantara peserta yang sibuk berfoto dan mengabadikan moment langka ini. Salah satunya saya pribadi yang tertarik berfoto dengan latar pinisi.


Pelabuhan Sunda Kelapa Jakarta Utara

     Sejak tahun 1500-an, Pelabuhan Sunda Kelapa sudah menjadi titik penting sebagai salah satu pusat Perdagangan di Asia. Nilai sejarahnya erat kaitannya dengan unsur budaya, dimana moda transportasi laut berbahan dasar kayu (kapal pinisi) masih beroperasi disini.

     Pelabuhan Kalapa (Nama sebelum Sunda Kelapa), pada masa masuknya Islam dan penjajah Eropa, diperebutkan antara Kerajaan-Kerajaan Nusantara dan Eropa. Namun akhirnya, Belanda berhasil menguasai pelabuhan tersebut selama 300 tahun lamanya. Pada awal tahun 1970-an, nama Kalapa diubah  dengan nama resmi Pelabuhan Sunda Kelapa.

       Dengan demikian, Pelabuhan Sunda Kelapa masih dipertahankan sampai sekarang. Walau aktivitas perdagangan sudah tidak seramai dahulu, tetapi justru Pelabuhan Sunda Kelapa ini dijadikan tempat wisata sejarah yang menarik. Apalagi posisinya yang berada di satu jalur  destinasi wisata dengan Kota Tua (Museum Sejarah Jakarta & Museum Bahari), serta Kepulauan Seribu yang sangat stragetis dan saling menunjang.

Kapal Pinisi Sriwijaya Raya berlabuh di Sunda Kelapa


      Pelabuhan Sunda Kelapa masih dipakai untuk bongkar muat barang. Ciri khas yang berbeda dari pelabuhan lain yaitu masih adanya cara tradisonal. Sebagian pekerja mengangkut barang dengan cara memanggul, lalu ada juga yang bergotong royong dengan melewati titian dari pinggir dermaga dengan kayu. 

Naik Perahu Tradisional di Pelabuhan Sunda Kelapa

     Jika beruntung dan pemilik kapal pinisi mengijinkan, kita juga bisa naik ke kapal pinisi dan berlayar. Namun jika tidak diperbolehkan, kita bisa juga menyewa perahu tradisonal untuk berkeliling di muara sungai serta menikmati pemandangan. Biaya sewa perahu sekitar Rp. 50.000/perahu atau Rp. 10.000/orang. 
        
Berswafoto diatas Perahu Tradisional

          Pelabuhan Sunda Kelapa berada di Muara Sungai Ciliwung, dimana tak jauh dari sana terdapat Kampung Luar Batang dan Apartemen Pluit. Sehingga, ketika kita naik perahu tradisional dan berkeliling sekitar muara, maka kita bisa menikmati juga pemandangan Apartemen Pluit. 

       Dari atas perahu tradisional, kita bisa menikmati jejeran kapal pinisi yang berlabuh disekitar muara. Kapal yang klasik dengan moncong yang runcing serta memiliki nama-nama yang uni k menjadi suguhan selama perjalanan. 

     Saat berada di ujung muara, perbatasan antara muara dan laut, kita akan melihat dua menara kembar yang berwarna merah dan hijau. Menara pengawas yang berdiri kokoh hingga sekarang, menjadi pemandangan yang sayang untuk dilewatkan. 

Menara Pengawas Di Pelabuhan Sunda Kelapa
  
      Di barat sungai, terdapat tembok tinggi yang menjadi pembatas muara sungai dan kawasan Pluit. Namun walau ada pembatas, tidak jarang penduduk setempat melompati tembok dan masuk Pelabuhan Sunda Kelapa ataupun sebaliknya. Oleh karena itu, jika pagi atau sore hari, ada anak-anak yang bermain dan berenang disekitar muara sungai. Tak jarang pula mereka kadang menyapa ataupun menghampiri pengunjung yang sedang menaikki perahu tradisonal.

Anak-anak bermain di tepi muara sungai yang dangkal

      Perjalanan kami berakhir ketika perahu tradisional merapat kembali di titik kumpul. Walau ombak di muara agak sedikit kencang, tetapi saya dan para peserta menikmati perjalanannya. Lama perjalanan kurang lebih 20-30 menit. 


Informasi Tentang Pelabuhan Sunda Kelapa

Lokasi : Jl. Maritim Raya No. 8, Penjaringan Jakarta Utara 

Klik MAP | PELABUHAN SUNDA KELAPA    

Tiket Masuk : Rp. 2.500/orang

Jam Operasional : Senin - Minggu 24 Jam

Telepon : 021 - 6928888




Jejeran Kapal Pinisi yang merapat di dermaga Pelabuhan Sunda Kelapa

Menikmati Sunset dan Dinner di Marina Batavia


     Acara puncak dari Trip bersama Indonesia Hidden Heritage kali ini adalah menikmati sunset (matahari terbenam) dan dinner (makan malam) di Marina Batavia. Sudah pasti moment yang tidak akan kami lupakan karena pemandangan sore yang sangat menakjubkan. Beruntung sekali kami datang ketika cuaca sangat cerah sehingga awan jingga dan biru sangat indah memanjakan mata.

     Marina Batavia masih berada di dalam kompleks Pelabuhan Sunda Kelapa. Sehingga kami hanya perlu berjalan kali kurang lebih 5-10 menit. Jarak antara gerbang utama hingga ke gedung lumayan jauh, sekitar 300-400 meter.

Berfoto bersama Team & Para Peserta Trip IHH di Marina Batavia

     Marina Batavia adalah dermaga besar yang dilengkapi berbagai fasilitas dan berada di komplek Pelabuhan Sunda Kelapa. Berdiri diatas tanah seluas 50.000 meter² dengan dermaga yang mampu menampung 125 yacht (kapal pesiar) berukuran 25 meter dan 3 kapal kelas menengah (Quicksilver). Marina Batavia terdiri dari bangunan 5 lantai bergaya Kolonial dengan arsitektur Eropa.

Gerbang Marina Batavia

     Sebagai marina berstandar Internasional, Marina Batavia memiliki fasilitas terbaik mulai dari boater's bath, shower fasilities, bar, gudang wine, TV Satelit, Koneksi WIFI memadai, laundry dan restoran dengan menu serta pemandangan yang mewah.
      
Rooftop Lantai 5 di Marina Batavia

     Menikmati senja dengan pemandangan Teluk Jakarta memang harusnya dinikmati bersama keluarga, sahabat ataupun rekan. Contohnya kami para peserta trip dari Indonesia Hidden Heritage ini. 

     Untuk bisa menikmati pemandangan langit senja dan Teluk Jakarta, di Marina Batavia ada lokasi yang bagus untuk berfoto. Yaitu di lantai 5 yang juga merupakan restoran serta bar. Di rooftop (balkon), kamu bisa asik berfoto bersama. Asal jangan berisik dan tetap menjaga ketertiban dan kebersihan ya. Agar pengunjung lain tidak terganggu. 

Jejeran Kapal Yacht di Marina Batavia

     Selain bisa melihat jejeran kapal yacht, ada juga menara pengawas yang berada di dekat rooftop. Dari atas sana, justru pemandangannya lebih bagus dan kamu bisa asik mengambil foto-foto untuk jadi koleksimu. Akan tetapi tetap berhati-hati ya, dan bergantian agar tidak berdesak-desakan ketika di atas menara.

     Walau waktu sudah menunjukkan pukul 18.00 WIB, langit senja masih indah sekali dipandang mata. Angin dari Teluk Jakarta saat itu cukup kencang namun tidak menyurutkan kebahagian saya dan para peserta. Nah, buat yang penasaran, berikut adalah foto-foto yang saya dan para peserta trip  dari lantai 5 rooftop Marina Batavia ;





Bersama Mbak Wulan, Founder IHH

      
     Restoran di Marina Batavia menyajikan menu makanan ala Indonesia, Barat serta Tiongkok. Saat jam makan malam sudah tiba, pihak restoran sudah menyajikan menu ala tiongkok di meja kami. Menu sharing dengan lauk pauk yang sungguh menggugah selera. Yang saya ingat ada menu beef teriyaki, capcay, brokoli & cheese, ayam kungpao, cumi bakar marina, tofu asam manis dan lain sebagainya. Dengan nasi putih serta es teh manis untuk setiap peserta.





Live Music di Lantai 5 Restoran Marina Batavia 

     Untuk harga setiap makanan dan minuman bisa terbilang mahal. Karena memang bukan saja makanan yang lezat yang dihidangkan, tetapi pemandangan romantis dan eksotis pun bisa kita dapatkan di Marina Batavia. Karena peserta trip IHH berjumlah 10 orang, harga paket yang ditawarkan Marina Batavia yaitu sekitar Rp. 1.000.000. Sedangkan untuk harga per orang Rp. 100.000 - Rp. 200.000.

     Selesai bersantap dan bercengkrama dengan para peserta, tak lupa juga membagikan kartu nama agar keep in touch. Dan tak lupa untuk berfoto bersama. 


Bersama peserta Trip Sunda Kelapa The Beginning

     Alhamdulillah selesai sudah perjalanan saya dan para peserta trip dari Indonesia Hidden Heritage untuk Sail & Dinner : Sunda Kelapa Beginning. Waktu sudah menunjukkan pukul 19.00 dimana jadwal acara ini berakhir. Perut kenyang dan hati gembira, kami pun berpisah dengan beberapa peserta yang pulang terlebih dahulu. 

    Namun, banyak diantaranya, termasuk saya, masih ingin menikmati suasana restoran Marina Batavia sambil menunggu taksi online yang kami pesan. Nah kebetulan nih, Mbak Wulan dan juga Mbak Nova juga masih ada di tempat ini. Dari hobby travelling dan mencintai sejarah, mereka membentuk komunitas Indonesia Hidden Heritage ini. Semoga IHH semakin maju dan menjadi komunitas yang besar dan solid.

Mbak Nova (kiri) & Mbak Wulan (kanan)

      Oh ya, kalau kamu mau shalat, di Marina Batavia disediakan mushollah yang cukup nyaman. Berada di lantai 1 yang juga merupakan ballroom yang biasa dipakai untuk pemberkatan pernikahan. Di koridor mushollah ada jendela-jendela kaca yang menghadap langsung Teluk Jakarta. 


      Di Lobby juga gak kalah menarik, ada beberapa spot foto yang bagus untuk kamu abadikan. Salah satunya adalah meja bunda besar yang diatasnya terdapat beberapa hiasan dan bunga. Lalu di pojok kanan ada beberapa booth yang khusus untuk berfoto. Pastikan kamu mengambil foto terbaikmu ya. Jangan lupa untuk jaga ketertiban dan antri jika ada banyak pengunjung yang ingin juga berfoto di beberapa spot tersebut.

Berfoto di Lobby Marina Batavia
     Untuk perjalanan kembali ke Bekasi, saya naik Commuter Line dari Stasiun Jakarta Kota. Oleh karena itu di Lobby Marina Batavia saya memesan taksi online untuk menuju ke Stasiun. Buat kamu yang mau naik transjakarta, sebaiknya naik taksi online dahulu dari Lobby Marina Batavia. Karena jarak Marina Batavia ke pintu Pelabuhan Sunda Kelapa lumayan jauh apalagi jika sudah malam hari. 

Stasiun Jakarta Kota dari arah depan Bank BNI
     Sekian ulasan singkat tentang trip "Sail & Dinner : Sunda Kelapa The Beginning". Semoga ulasan ini bermanfaat dan menjadi referensi bagi kamu yang mau liburan seru dan menyenangkan di tengah Kota Jakarta. 

     Karena cuacanya belum stabil, terkadang panas dan terkadang hujan, pastikan kamu membawa perlengkapan liburan yang memadai ya. Jangan lupa bawa botol minum agar mengurangi sampah plastik. Lalu pakailah pakaian serta sepatu/sendal yang nyaman agar perjalananmu menyenangkan. Jaga kebersihan disetiap tempat dan nikmati liburanmu dengan hati gembira. Kalau suka berfoto, pastikan bawa kamera kesayanganmu ya! Atau pastikan memory foto di handphone kamu memadai.

    Sampai jumpa di ulasan liburan lainnya. Jangan lupa share dan komen ya!




Informasi Tentang Marina Batavia Sunda Kelapa

Lokasi : Jl. Raya Baruna No. 9 Komplek Pelabuhan Sunda Kelapa Jakarta Utara


Telepon : 021 - 6915599

Website : www.marinabatavia.com


Informasi Tentang Komunitas Indonesia Hidden Heritage


Contact Person :

    Wulan Suheri : 0856-1065-498
    Ophie Thea : 0812-1964-4279