Wow, Wagyu Brisket Pengasapan 14 Jam! Holy Smokes Senopati Jakarta

Jumat, Februari 22, 2019 0 Comments A+ a-


Pernah dengar nama daging Brisket? Kalau dalam kamus bahasa indonesia disebut dengan Daging Sapi Lamuran atau dikenal dengan nama Daging Rawonan. Nah gimana dengan Wagyu Brisket? Kalau daging cuma dipanggang udah umum ya. Tapi di Holy Smokes ini, daging wagyu brisket Australia diolah dengan cara pengasapan. Dan gak tanggung-tanggung, diasap selama 14 jam. Wow, baru dengar kan? Yuk intip gimana keseruan saya pertama kali mencoba Holy Smokes.

Yang namanya pengalaman pertama kali makan di restoran baru, pasti pernah ngalamin khawatir rasanya gak enak, kemahalan, dan juga pelayanan yang gak memuaskan. Saya juga begitu saat suami mengajak saya makan siang yang amat sangat telat (karena dari bekasi berangkat sekitar jam 13.00 WIB). Sampai di Holy Smokes Senopati kurang lebih jam 14.30 WIB. Kebayang donk gimana perjuangan kami menuju restoran yang banyak review bagusnya ini dibeberapa situs kuliner. Yup,  tetapi tidak ada perjuangan yang sia-sia. Semua terbayar ketika kami tiba di Holy Smokes.

Kami datang ketika lewat jam makan siang dan saat itu hari kerja. Di dalam restoran, ada waiters (pramusaji) yang sudah menyambut kami dan juga meja rak kecil berisi buku menu dan hiasan lainnya. Sekilas ruangannya tampak besar dan banyak meja dan kursi. Seperti suasana cowboy yang ada di film-film. Restoran bergaya klasik amerika dengan kayu plitur dan juga beberapa hiasan kekinian yang dipadukan jadi satu. Dinginnya ruangan juga membuat suasana makin nyaman serta lampu yang tak begitu terang menyorot mata. Hanya ada kami dan satu kelompok pengunjung yang datang. Ya kurang lebih sekitar 10 orang saat jam kedatangan kami. Lumayan juga karena jam makan siang pun sudah lewat.

Waiter mendatangi meja kami yang tak jauh dari pintu masuk. Tepat disebelah saya duduk, ada pagar kawat pembatas dan di tembok ada beberapa grafiti yang cukup keren. Sambil melihat menu, waiters bertanya kepada kami apakah kami pernah berkunjung ke Holy Smokes sebelumnya. Karena jika belum, akan diberikan informasi tentang apa itu brisket dan beberapa paket menu yang bisa dipilih untuk saya dan suami. Kami pun bertanya tentang paket yang sering banyak dipesan pengunjung, dan waiter menjelaskan dengan cukup detail. 


Brisket, nah ini kan yang jadi daya tarik dan mengundang penasaran. Sekedar info nih buat teman-teman, jadi Brisket itu sebenarnya daging yang terletak dibagian dada bawah sapi. Sebenarnya, brisket bukan cuma sapi, tetapi semua hewan yang mempunyai bagian dada bawah seperti kuda, kerbau atau unta yang memiliki bagian daging lamuran ini. Gimana dengan Wagyu? Ya buat pecinta daging sapi terutama menu steak pasti tahu apa itu wagyu tetapi kali ini saya jelasin lebih detail ya. Wagyu berasal dari 2 suku kata yaitu Wa=Jepang serta Gyu=Ternak. Sehingga bisa diartikan wagyu itu adalah Sapi Jepang. Daging sapi wagyu sendiri memiliki ciri khas yaitu memiliki guratan halus lemak putih yang tinggi (marbling). Ini yang membuat daging wagyu lebih juicy dan lembut. Bagaimana dengan wagyu brisket ini? Kalau kalian lihat dibagian foto yang saya sisipkan, pasti terlihat daging sapi tersebut tidak menarik. Kenapa? Karena bagian luar terlihat gosong dan bagian tengah tampak merah. Itulah yang disebut dengan teknik pengasapan.

Jadi, teknik pengasapan ini dilakukan selama 14 jam dengan memberikan bumbu rahasia sebelum diasap. Warna hitam dalam daging disebut Bark, hasil dari karamelisasi saat pengasapan dilakukan. Nah kalau bagian dalam kenapa berwarna merah? Bagian itu disebut Smoke Ring yaitu indikasi kalau daging sapi yang dimasak sudah sangat baik dan berkualitas. Begitulah sedikit penjelasan dari saya, jika teman-teman ingin tahu lebih jelas, waiters Holy Smokes dengan sangat ramah akan menjelaskan.&nbsp
Jujur ya, sempet shock melihat price list dimenu yang disodorkan kepada kami. Karena harganya memang cukup mahal dibandingkan restoran steak diluaran sana. Tapi kami mengerti kenapa mahal, ya karena teknik pengasapannya itu, apalagi ada daging sapi wagyu yang memang mahal. Setelah sempat berdiskusi, akhirnya kami memutuskan untuk memesan Wagyu Brisket Lean 180 gram + 1 Sides (salad). Minumnya saya pesan Dilma Tea Camomile dan Blackcarrent Nestea.


Kurang lebih 10 menit, makanan yang kami pesan datang beserta minumannya juga. Cukup sederhana penyajiannya mengingat hanya piring keramik hitam dengan potongan Wagyu Brisket, Salad dari menu Sides yang kami pilih, serta Onion Straw (bawang bombay goreng). Irit ya, namanya juga baru pertama nyoba, jadi kami pesan menurut selera dan kantong juga.

Bisa dibilang, Texas Barbeque dengan pengasapan ini benar-benar memiliki rasa yang unik dan enak banget.Karena Wagyu Brisket ini bukan steak pada umumnya. Dagingnya lembut dan juicy serta lemak daging yang meleleh dalam mulut. Kami minta potongannya bukan berbentuk slice tapi bentuk dice (dadu) kecil sehingga lebih mudah dikunyah. Dan benar saja, terasa lumer dimulut, gak mau berhenti makan. Apalagi Sauce yang ditawarkan juga ada beberapa macam. Kami memesan Barbeque sauce dan Blackpaper Sauce. Bisa direfill loh! Karena penyajiannya dalam wadah kecil, kalau mau nambah saucenya bisa gratis dan waiter akan mengantarkan ke meja. Seru kan!

Sayangnya, karena tekstur wagyu briket yang agak kering dipinggirannya, jadi lumayan alot saat gigitan pertama. Lalu ukuran saladnya yang terlalu sedikit padahal kami memilih untuk menu sharing berdua. Onion Straw cukup enak apalagi menu favorite saya adalah onion. Lagi-lagi, porsinya cukup kecil sehingga baru beberapa suap sudah habis.


Kami memutuskan memesan menu lainnya. Yaitu Wagyu Brisket Fatty 90 gram Meat Only. Tak berselang lama, makanan datang. Wagyu Brisket disajikan dalam bentuk dua slice dan taburan Onion Straw diatasnya. Cukup memanjakan lidah dan memang sama saja tekstur luarnya masih agak kering.

Untuk minuman, karena produk Dilma dan Nestea yang kami pesan, sudah pasti enak dan banyak dijadikan beverage di beberapa restoran. Dilma tea yang saya pesan bisa di refill air panas sehingga saya hampir menghabiskan 5 gelas.


Selesai makan, kami meminta bill, seperti perkiraan kami, jumlah yang kami habiskan cukup lumayan. Kurang lebih Rp 350.000- an untuk pesanan kami berdua. Suami saya membayar di kasir yang tak jauh dari meja kami. Lalu kami duduk sebentar sambil menikmati suasana restoran yang sepi pengunjung (karena rombongan meja sebelah kami sudah pergi).

Kesimpulannya, Holy Smokes memang benar-benar menyajikan Texas Barbeque pertama dengan teknik pengasapan. Dan memang paling enak rasanya serta memiliki ciri khas kelembutan yang berbeda dari steak. Lokasi lumayan strategis akan tetapi agak sepi untuk ukuran restoran yang berada di senopati ini. Untuk pelayanan, saya cukup puas karena waiters banyak memberikan info mengenai restoran dan juga menu-menu penyajiannya. Untuk harga, seperti biasa “Harga berbanding lurus dengan kualitas”.  Sayangnya tidak dibarengi dengan kuantitas alias porsinya yang kurang banyak. Jika ditempat lain, dengan harga Rp. 150.000- an bisa dapat 200 gram steak ukuran sedang. Yah mungkin karena proses pengasapan yang membutuhkan 14 jam dan persiapan rumit lainnya sehingga harga cukup mahal.



Terus mau balik lagi ke Holy Smokes kah? Hem, kayanya bakal nikmatin Wagyu Brisket disana pas ada perayaan aja deh. Semisal dapet project M M an (ember emberan maksudnya). Hahaha...

Ok segitu dulu review dari saya yang cuman doyan makan dan lagi belajar nulis artikel. Buat info lebih lengkap ada keterangannya di bawah ini.

Nama Restoran      : Holy Smokes
Lokasi                    : Jl. Wolter Monginsidi No. 27 Senopati Jakarta
Jam Buka               : 11.30 AM – 22.00 PM
Harga                     : Rp. 300.000 – Rp. 500.000 (2 orang)
Penilaian                : Rasa                   [9/10]
                                 Penyajian           [7/10]
                                 Pelayanan          [8/10]
                                 Harga                 [8/10]